jinseibenkyou

Having a great life. Be a good human being and useful for others

Archive for the tag “pajak”

Buku Agenda Baru


Akhirnya semalam aku membeli sebuah buku agenda baru. Sungguh sebuah hal yang lucu membeli buku agenda baru di tanggal 28 Januari, dimana setiap orang biasa membelinya di penghujung akhir tahun.

Aku terpaksa membelinya, karena aku malu menuliskan semua jadwal dan agenda dalam i-phone! silahkan bilang kampung, gaptek dan sebagainya, tapi alasan sebenenarnya bukanlah karena aku tak mampu menggunakan gadget smartphone tercanggih di era ini. Adalah profesorku ketika mendiskusikan jadwal bimbingan dengan mimik terkejut berkata “ahhh kakko ii, subarashii. atarashii?” Apa anehnya dibilang, “wah keren. hebat. baru?!” hmmm itu tidak akan berarti apa-apa bila kamu bukan penerima beasiswa sebuah pemerintah yang negaranya mengalami krisis hebat, dilanda musibah dahsyat, mengalami kegoncangan masalah jaminan sosial yang menuntut kenaikan pajak hingga 17%, dan kamu masih bisa-bisanya memamerkan gadget yang bahkan profesormu merasa tidak perlu untuk memakainya.

“mmm…. sensei ini buat merekam kuliah…”kataku lirih mengemukakan pembelaan. Ya, karena IC-Recorder yang kubeli tidak mampu menghasilkan kualitas rekaman yang luar biasa maka dengan berat hati aku mem-pensiunkan benda itu meskipun ia baru mengabdi padaku beberapa bulan lamanya. Benda itu tak mampu merekam kuliah dosen dari jarak lebih dari 5 meter. Padahal bila kelas besar dengan mahasiswa 100-200 orang duduk di depan adalah sesuatu yang paling alergi kulakukan. Sebagai mahasiswa asing dengan berbagai keterbatasan yang tidak bisa disamakan dengan native, merekam kuliah adalah sebuah strategi yang sangat membantu, khususnya bila bidang ilmu kita adalah bisang sosial. Inilah fungsi terbesar i-phone yang ingin aku maksimalkan. Bahkan duduk di barisan paling belakang pun, asal tidak ada yang berisik, kuliah 1,5 jam `maru-maru` utuh bisa terekam dengan kualitas suara yang prima. Bagaimana aku tidak jatuh cinta pada apple ciptaan Steven Job ini?!

Tapi, bagiku terlalu berat rasanya ketika sensei berbicara dengan membuka buku agenda dan aku mengeluarkan i-phone. Semakin bulat pula keputusanku untuk kembali ke peradaban semula; memakai pulpen dan kertas dan bukannya layar sentuh. Kelak kalau aku sudah tidak berhutang ke negara ini, mungkin aku akan merasa tidak terlalu berdosa menenteng berbagai gadget  yang tidak dibeli dengan hasil keringat mereka membayar pajak… (***)

Post Navigation